Eh, kita diprivasi dari story WAnya!

Postingan blog kali ini Rabu Random yang isinya ngoceh lagi, ngoceh lagi. Oh, yes. Kenapa? Karna paling gampang bikin postingan random. Beneran deh. Tidak terlalu butuh struktur yang rapi dan kelimatnya mengalir begitu saja. Kali ini bahas tentang privasi story WA.

"Coba tolong buka story WA si A" Pinta temanku yang baru saja sampai lalu duduk disampingku.
"Kenapa?" Tanyaku pada teman yang sudah kelihatan penasaran sekali itu.
"Buka saja dulu"
"Em. Gak ada storynya" Ucapku.
"Sudah cari?"
"Belum sih. Tapi udah nebak aja."
"Berarti kamu sudah tau kalau kita sering diprivasi dari story nya?"
"Iya" Jawabku singkat.
"Ih. Kenapa gitu ya?" Temanku mulai bersiap-siap bercerita.
"Ya.. itu kan pilihannya dia. Mungkin dia gak nyaman kalau kita lihat storynya." Ucapku tidak mau ambil pusing"
"Tapi loooh, jadi ceritanya kemarin...." Temanku mulai bercerita kejadian yang baru dia alami. Aku menyimak sambil ketawa-ketiwi saja. Memang lucu sekali karna sudah beberapa kami semua jalan-jalan bareng tanpa ada satupun yang upload story, eh kok ada yang tau kami sedang berada di mana. Ternyata memang kami yang diprivasi dari storynya. Haha. Lucu sekali. Tapi beneran ini bukan hal penting. Itu pilihan orang karna sejujurnya, saya juga salah satu pelaku yang sering menyembunyikan story dari orang yang tentu saja saya punya alasan saya sendiri. Ribet memang ya kaum hawa ini. Ups.

Nah, terkait perkara privasi story ini saya sudah pernah bahas juga di blog ini sejak awal fitur ini muncul tentang beberapa alasan mengapa orang menyembunyikan story/status, juga postingan di tahun 2020 berjudul Efek perubahan privasi story WA pertama dan kedua

Nah, saya sendiri punya alasan kenapa memprivasi story saya dari beberapa orang. Berikut ini tampilan settingan privasi story WA saya.

Nah pengaturan privasi status di aplikasi WhatsApp saya ini klasifikasinya adalah sebagai berikut: 
  1. Tentu saja untuk semua kontak
  2. Ini saya sembunyikan dari beberapa teman yang nonis
  3. Terkhusus keluarga dan teman-teman yang menurut saya saya bisa berbagi ocehan pribadi dan kerandoman saya.

Dan semua memiliki alasan, yaitu:
  1. Status yang sekiranya akan menyinggung teman-teman yang nonis akan saya privasi dari mereka. Maka itu saya posting di pengaturan kedua. 
  2. Status yang terlalu pribadi tidak saya share dikarenakan banyaknya kontak wali santri-santriwati yang ada di kontak saya. Dan tentu saja ya, ngapain juga saya share ke semua. Hehe. Ini beneran deh, saya pilih-pilih sekali. Dari hampir 1000 kontak, hanya sekitar 90 an yang saya pilih. Karena saya akui saya serandom itu orangnya dan sepertinya terlalu sering upload story. So, sekarang anda tau ya kalau kebetulan sering lihat status/story WAku yang random, ngoceh-ngoceh, heboh sendiri, berarti anda sekalian masuk ke list 90 an orang itu. Maafkan saya sudah mengganggu kenyamanan anda. Info yang tidak penting ya. Hihi. Nah, ini untuk pengaturan ketiga.
  3. Status yang saya buka untuk semua kontak biasanya status yang saya share terbuka di fb/instagram. Ini pengaturan pertama

Jadi begitu deh. Tidak ada yang bertanya sih. Just wanted to make a post, biar blognya hidup.
Sudah dulu ya. Mau keliling meja siswa dulu, mau lihat lembar jawaban ujian mereka sudah penuh apa belum. So, terimakasih sudah membaca!

04 Desember 2024