Merasa Paling Sibuk? Mari refleksi diri!
Berkarya dan bekerja semaksimal yang kamu mampu, namun jangan pernah merasa paling sibuk di antara yang lain. Mari berproses.
Untuk menjadi manusia yang tetap ada untuk saudaranya sekalipun dengan kewajiban mulia lainnya. Karena barangkali sebenarnya kepadatan kita tidaklah lebih berat daripada beban saudara yang ada di hadapan kita.
Hebatnya, mereka lebih tangguh dalam bermanajemen dengan jiwa dan ruh atas kuasa Allaah.
.
.
Caption ustadz Syukur Lakapada yang menamparku dan sering kubaca ulang-ulang hingga saat ini sebagai pengingat. [13 Juli 2021]
Betuuul. Terkadang ingin mengeluh capek atau waktu kenapa tak cukup, jadi malu sendiri. Bukan waktu yg tak cukup, tapi aku nya yg gagal mengatur waktu.
ReplyDeleteSemangat kaka.. insyaaAllah diberikan kemudahan
DeleteYup, masing-masing memiliki ujian sesuai kemampuannya. Di satu sisi mungkin kita bisa lewati, tapi di sisi lain tidak bisa dan orang lain bisa melewatinya.
ReplyDeleteTetap syukuri ujian dan nikmat yang diberikan.
Aaamiin. Betul betul
Deletekadang kala bukan badan yang letih tapi fikiran yang tidak berhenti 'bekerja' (fikir fasal dunia)
ReplyDeleteSetuju, belajar dari mereka yang bisa me.manage qualitas kerja dan hidup.
ReplyDeleteMasya Allaaaah, tertampar dengan tulisan singkat ini, kadang saya tuh pengen teriak, kok kayaknya sibuk banget, sampai waktu tidur saya kurang, selalu ngantuk, bergantung dengan kopi.
ReplyDeleteTapi sebenarnya mungkin masalahnya lebih ke ekspektasi saya yang ketinggian tidak sebanding dengan tenaga dan waktu yang ada :(